PecintaUlamaID - Hari Arafah merupakan hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah. Di hari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa, sebab dikatakan bahwa di hari tersebut Allah Ta'ala membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak di hari tersebut.
وَيَجْتَهِدُ فِي الدُّعَاءِ لِأَنَّهُ أَعْظَمُ الْأَيَّامِ الَّتِي تُرْجَى فِيهَا الْإِجَابَةُ، وَرَوَى ابْنُ الْمُسَيِّبِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ - قَالَ: مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ أَنْ يَعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَدَدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَة
Artinya, "Hendaklah bersungguh-sungguh dalam doa, sebab pada hari itu (hari Arafah) termasuk hari paling utama yang diharapkan terkabulnya doa. Ibnu Musayyab meriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada hari di mana Allah subhanahu wata'ala membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah." (al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah, cetakan 1994 M], juz 4, halaman 173)
Dari dasar tersebut, banyak ulama yang memberikan anjuran untuk memperbanyak wirid di malam Arafah, salah satunya adalah KH M Syarofuddin IQ dari Rembang, Jawa Tengah.
Kiai Syarof, sebagaimana ia disapa, memberikan ijazah bacaan tasbih yang dibaca di malam Arafah. Dokumen wirid tersebut bisa diunduh di sini.
0 Komentar